Budaya Belajar, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Afektif Karyawan Perusahaan Pelayaran PT. PES, di Semarang
Main Article Content
Abstract
Employees play an important role to achieve organization’s goals. Organizations expect employees to contribute. Employees can positive contribution when they are committed. They shpuld have emotional commitment that arises from within the employ-ees. Affective commitment is a commitment of employees based on emotional aspects of the organization. Affective commit-ment is believed to be an important aspect for employees to perform. This study analyzes the implementation of organizational culture within the company and its effect on affective commitment. Current study also examine the mediation of job satisfaction in the relationship. The study was conducted in a shipping company in Semarang using 82 respondents. Regression analysis using SPSS and MACRO was used to obtain results. It proved that organizational culture can be a predictor of employee’s affective commitment and job satisfaction mediated the relationship. Human resources policies that lead to the development of learning habits will promote the advancement of employee knowledge, skills, and careers. Individual development could make employ-ees feel satisfied at work and finally have an emotional commitment (affective) to the organization which they believed provide opportunities to advance Keywords: learning culture, job satisfaction, active commitment.
Abstrak
Karyawan berperan penting untuk mendukung pencapaian sasaran perusahaan. Setiap perusahaan tentu berharap memiliki karyawan yang berkontribusi. Salah satu pendorong karyawan untuk memberikan kontribusi positif adalah ketika mereka memiliki komitmen terhadap organisasi. Tidak sekedar komitmen yang muncul karena keterpaksaan akan tetapi komitmen yang diharapkan muncul dari dalam diri karyawan sendiri. Komitmen afektif merupakan komitmen karyawan yang dilandasi aspek emosional terhadap organisasi. Komitmen afektif diyakini merupakan aspek penting bagi kaaryawan untuk menjalankan pekerjaan lebih baik. Penelitian ini menganalisis implementasi budaya organisasi di dalam perusahaan serta pengaruhnya terhadap peningkatan komitmen afektif karyawan. aspek lain yang diteliti adalah apakah kepuasan kerja berperan sebagai mediasi di dalam hubungan tersebut. Studi dilakukan pada perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran di Semarang dengan menggunakan 82 responden. Analisis regresi dengan menggunakan SPSS dan MACRO digunakan untuk memperoleh hasil dan menjawab hipotesis penelitian. Penelitian ini membuktikan bahwa budaya organisasi mampu menjadi prediktor dari pembentukan komitmen afektif dan kepuasan kerja menjadi mediator dalam hubungan tersebut. Penerapan kebijakan yang mengarah pada pengembangan kebiasaan belajar akan mendorong kemajuan pengetahuan, ketrampilan, dan karier karyawan. hal tersebut akan membuat mereka merasa puas dalam bekerja dan akhirnya memiliki komitmen emosional (afektif) terhadap organisasi yang sudah memberikan kesempatan maju dan pekerjaan yang menyenangkan.